Harga bitcoin kesulitan menembus resistensi $94.000, sementara ethereum menunjukkan kinerja kuat dengan kenaikan hampir 4% dan breakout terhadap bitcoin.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, memprediksi harga Bitcoin bisa mencapai $180.000 pada tahun 2026. Prediksi ini muncul di tengah pasar yang dinamis dan sinyal-sinyal yang memperingatkan potensi overheat.
Harga Bitcoin tampak pulih dengan tekanan beli yang agresif, namun seorang analis memperingatkan bahwa sinyal ini seringkali menunjukkan pasar yang terlalu panas (overheated), bukan pertumbuhan yang sehat. Hal ini bertentangan dengan laju perputaran uang (M2 velocity) yang stagnan, menciptakan ketegangan di pasar.
Harga Bitcoin melonjak lebih dari 12% dalam dua hari, memulihkan kerugian dari penurunan Senin. Analis mengaitkan pemulihan ini dengan ‘pembersihan’ besar-besaran posisi leverage, yang membuka jalan untuk reli selanjutnya.
Analisis Belanda, PlanB, menyatakan bitcoin ‘sangat diundervaluasi’ pada level $90.000. Meskipun ada koreksi, ia percaya investor institusional mengubah dinamika pasar dan tetap berpegang pada model Stock-to-Flow-nya yang memprediksi harga rata-rata $500.000.
Grayscale percaya siklus empat tahunan Bitcoin telah berakhir. Meski baru saja anjlok, manajer aset ini melihat adanya dasar lokal dan memprediksi Bitcoin akan mencetak rekor tertinggi baru pada 2026, didukung oleh minat institusional yang terus tumbuh.
Vanguard, manajer aset raksasa, mengizinkan 50 juta kliennya untuk bertransaksi crypto ETF seperti bitcoin dan ethereum. Keputusan ini merupakan pembalikan sikap dari penolakan sebelumnya karena permintaan pasar yang konsisten.
Yield obligasi AS tenor tiga bulan mencapai level terendah setahun, menandakan pasar mengantisipasi pelonggaran kebijakan The Fed. Pergeseran siklus dari pengetatan ke pelonggaran ini dapat memiliki dampak besar bagi harga bitcoin.