Analisis Pasar

Analisis baru menunjukkan ketegangan di pasar saham AS akibat valuasi tinggi dan sinyal ekonomi yang melemah. Kombinasi ini berisiko memicu tekanan pada harga Bitcoin, meskipun pelonggaran moneter di masa depan bisa menjadi katalis positif jangka menengah.

Yield obligasi AS tenor tiga bulan mencapai level terendah setahun, menandakan pasar mengantisipasi pelonggaran kebijakan The Fed. Pergeseran siklus dari pengetatan ke pelonggaran ini dapat memiliki dampak besar bagi harga bitcoin.

Pasar kripto semakin didominasi oleh perdagangan berleverage, yang menyebabkan likidasi massal saat harga jatuh. Volume futures Bitcoin meledak, sementara arus modal ke Bitcoin terus meningkat, menunjukkan pasar yang semakin matang.

Harga bitcoin jatuh kembali di bawah €80.000 setelah raksasa teknologi Microsoft melaporkan penurunan target penjualan perangkat lunak AI, memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan sektor AI dan mempengaruhi sentimen pasar kripto.

Veteran Kraken, Julian Maddocks, berbagi pandangannya mengenai kekhawatiran pasar kripto saat ini. Menurutnya, fase ini justru menjadi fondasi untuk pertumbuhan berikutnya, seiring dengan meningkatnya adopsi dan kematangan industri.

Harga bitcoin menunjukkan pemulihan setelah mengalami penurunan drastis, sementara mayoritas altcoins masih berjuang dan gagal mengikuti penguatan. Kapitalisasi pasar tampaknya kembali mengalir ke aset kripto teratas.

Setelah mengalami penurunan tajam kemarin, pasar kripto kembali hijau dengan bitcoin memimpin pemulihan. Para analis memprediksi potensi kenaikan lebih lanjut, dengan beberapa bahkan menyebutkan kemungkinan mencapai all-time high pada akhir Januari.

Pasca kenaikan imbal hasil obligasi Jepang, pasar kripto anjlok. Bitcoin turun lebih dari 7%, dipicu oleh pelunasan ‘yen carry trade’ yang menyebabkan aksi jual besar-besaran di aset berisiko.

CEO Strategy, Phong Le, menyatakan bahwa penjualan Bitcoin hanya akan dilakukan sebagai upaya terakhir dalam skenario ekstrem, seperti jika rasio mNAV perusahaan jatuh di bawah satu dan akses pembiayaan terhenti. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di pasar, terlebih dengan adanya tekanan dividen yang besar.

Token XION anjlok 40% setelah sebelumnya meroket 300% menyusul pengumuman listing di bursa Bithumb. Kejadian ini merupakan contoh klasik dari fenomena ‘buy the rumour, sell the news’ di kalangan spekulan kripto.