Sebuah analisis baru menunjukkan adanya ketegangan yang meningkat di pasar saham Amerika Serikat: valuasi pasar berada di level tertinggi sepanjang masa, sementara sinyal ekonomi justru menunjukkan pendinginan. Menurut para analis, kombinasi ini dapat membuat pasar rentan begitu ekspektasi keuntungan mulai menurun. Dan hal ini dapat memiliki dampak yang besar bagi harga bitcoin.

Foto: AdolescentChat / Shutterstock.com
Akun Twitter @EndGameMacro menggarisbawahi pesan sederhana namun krusial: “Ketika Valuasi Tinggi Bertemu dengan Pengangguran yang Meningkat, Sesuatu Harus Diberikan”. Chart yang rumit sebenarnya menyampaikan pesan yang sederhana: garis hitam di atas, yaitu rasio CAPE 5 tahun, meratakan fluktuasi dan menunjukkan seberapa mahal pasar sebenarnya relatif terhadap pendapatan. Saat ini, rasio tersebut berada di dekat level tertinggi historis.
Rasio CAPE Berada di Level Tertinggi Sepanjang Masa #
Rasio CAPE 5 tahun, sebuah ukuran valuasi yang meratakan fluktuasi laba, berada di sekitar angka 32. Level ini sebelumnya terlihat selama gelembung dot-com, setelah pandemi korona, dan beberapa puncak pertengahan abad. Periode-periode tersebut tidak selalu berakhir dengan crash, tetapi sering kali mendahului tahun-tahun dengan imbal hasil yang lebih rendah dari yang diharapkan. Alasannya: banyak ekspektasi masa depan sudah tercermin dalam harga.
Atau dengan kata yang lebih sederhana: kita membayar premium untuk pertumbuhan laba yang belum terjadi.
Risiko Premium Saham Nyaris Habis #
Risiko premium pada saham, atau imbal hasil ekstra di atas obligasi pemerintah AS, secara historis berada di level yang sangat rendah. Ukuran paling sederhana, yaitu imbal hasil ekuitas dikurangi suku bunga bebas risiko, hampir rata. Dengan tingkat pengangguran yang meningkat dan momentum ekonomi yang menurun, hal ini menawarkan sedikit perlindungan.
Valuasi yang tinggi bisa bertahan lama, tetapi akan dengan cepat menjadi rentan ketika siklus berbalik arah.
Di Mana Tekanan Bisa Muncul #
Dalam iklim yang lebih lemah, perusahaan sering kali melakukan pemangkasan biaya lebih awal. Mereka berhenti merekrut, membatasi jam kerja, dan merevisi ekspektasi laba. Dari level CAPE 32, ada sedikit ruang untuk menyerap kekecewaan.
Jika ekonomi bergerak menuju resesi sementara suku bunga jangka panjang tetap tinggi—akibat penerbitan obligasi pemerintah, inflasi, atau tekanan fiskal—maka akan terjadi kombinasi terburuk: laba yang menurun dengan tingkat diskonto yang tinggi. Ini sering kali menyebabkan penurunan harga, dan terkadang terjadi secara tiba-tiba.
Bahkan jika The Fed dalam situasi seperti itu kembali melonggarkan, kebijakan itu biasanya bekerja dengan tertunda. Quantitative easing (QE) dan penurunan suku bunga dengan cepat mencapai Wall Street, tetapi ekonomi riil baru merasakannya beberapa bulan kemudian. Dalam periode itu, pasar bisa terus jatuh meskipun kebijakan sudah dilonggarkan.
Dampak terhadap Bitcoin #
Bagi harga bitcoin, ketegangan ini menciptakan dua kekuatan yang berlawanan:
-
Risiko Saham → Tekanan pada Kripto Ketika valuasi tinggi dan kondisi makroekonomi melemah, investor sering kali mengurangi risiko. Hal ini dapat menarik modal keluar dari kripto untuk sementara, terutama jika volatilitas meningkat.
-
Titik Balik Suku Bunga dan Likuiditas → Berpotensi Positif Jangka Panjang Jika siklus berbalik dan bank sentral AS melonggarkan, likuiditas akan meningkat. Secara historis, hal ini justru positif bagi bitcoin. Namun, stimulus itu datang tertunda, dan pasar bisa terkoreksi lebih dahulu.
Singkatnya, dalam jangka pendek, aversi risiko dapat melemahkan Bitcoin, tetapi dalam jangka menengah, fase pelonggaran moneter justru bisa menjadi bahan bakar untuk pemulihan.