Skip to main content
Featured image for Pria di Almelo Tertipu Kripto Palsu Saat Jual Rolex
  1. Posts/

Pria di Almelo Tertipu Kripto Palsu Saat Jual Rolex

Ilustrasi penegakan hukum terkait kasus kejahatan kripto

Seorang penjual jam tangan mewah di Almelo menjadi korban bentuk penipuan kripto yang cukup canggih. Pria tersebut mencoba menjual jam Rolex-nya melalui Marktplaats dan berhubungan dengan pembeli yang memperkenalkan diri sebagai “Richy”. Saat pertemuan berlangsung, pembayaran dalam bentuk kripto tampaknya berhasil, tetapi ternyata itu adalah token yang tidak bernilai. Kerugiannya diperkirakan mencapai sekitar 11.000 euro.

Pembayaran Tampak Nyata, tapi Berupa Token Tak Bernilai
#

Penjual dan pembeli sepakat bertemu di Theaterhotel Almelo untuk menyelesaikan transaksi. Di sana, pembeli menunjukkan bahwa ia telah mentransfer jumlah yang disepakati dalam bentuk kripto. Di aplikasi wallet ponsel penjual, sebuah transaksi benar-benar muncul, sehingga transfer tersebut terlihat dapat dipercaya.

Tak lama setelah pertemuan, penjual menyadari bahwa ia telah ditipu. Pembayaran yang dimaksud ternyata berasal dari token tak bernilai yang tidak mewakili kripto resmi. Metode ini, dikenal sebagai ’token-spoofing’, memanfaatkan token yang memang muncul dalam wallet, tetapi tidak memiliki nilai dan tidak menunjukkan transfer asli di blockchain.

Sang penjual pun harus kehilangan jam Rolex Oyster Perpetual-nya dengan kerugian sekitar 11.000 euro.

Kepolisian mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang diselidiki dan mengingatkan masyarakat akan modus penipuan semacam ini. Transaksi kripto hampir tidak dapat dibatalkan, artinya kesalahan atau penipuan tidak mudah untuk dikembalikan. Terutama dalam penjualan pribadi, seperti melalui Marktplaats, transaksi atau token bisa terlihat meyakinkan dalam sebuah aplikasi, padahal tidak ada nilai yang benar-benar ditransfer.

Kehati-hatian Tetap Kunci Saat Gunakan Kripto sebagai Alat Bayar
#

Kasus di Almelo menunjukkan bahwa penggunaan kripto sebagai alat pembayaran membawa risiko ekstra dalam transaksi pribadi. Para ahli menyarankan untuk selalu memeriksa pembayaran melalui blockchain explorer publik dan hanya mempercayai transaksi yang dapat diverifikasi. Menyerahkan barang berharga sebelum konfirmasi penuh membawa risiko yang sangat besar.

Meskipun tersangka terekam kamera, keberadaannya masih misterius. Identitas pembeli belum diketahui dan belum ada penangkapan yang dilakukan.

Kejahatan yang melibatkan kripto semakin marak: minggu lalu di San Francisco, seorang pria dirampok kripto senilai 11 juta dolar. Korban diketahui memiliki hubungan dengan bos ChatGPT.