
Foto: PJ McDonnell / Shutterstock.com
Polymarket, sebuah platform prediksi yang terkenal, sedang menjadi sorotan tajam di media sosial. Kali ini bukan soal perizinan atau debat politik, melainkan sebuah postingan rasis yang dibagikan melalui akun resmi mereka. Postingan tersebut langsung memicu amarah di X, di mana para pengguna menuduh perusahaan tersebut melakukan perilaku diskriminatif.
Reaksi Keras Setelah Penggunaan Kata Rasistis #
Postingan tersebut, yang kini sudah dihapus, menargetkan apa yang disebut sebagai Polybaddies. Program ini memberikan lencana khusus pada akun kripto milik perempuan untuk meningkatkan visibilitas mereka. Program ini dimaksudkan sebagai alat pemasaran, tetapi juga kontroversial karena dianggap hanya menjadikan perempuan sebagai “daya tarik perhatian”.
Postingan itu berasal dari akun Polymarket Traders. Dalam postingan tersebut, akun itu mengancam akan mencabut lencana dari pengguna di India, Turki, dan Nigeria. Menurut akun tersebut, pengguna ini berpura-pura menjadi ‘e-girls’.
‘E-girls’ adalah istilah online untuk gadis-gadis yang aktif di dunia maya dengan penampilan yang khas. Mereka sering kali terinspirasi dari budaya gaming dan anime. Biasanya, ini adalah persona online yang sengaja dibangun untuk terlihat menarik atau menarik perhatian.
Dalam postingan Polymarket, digunakan kata ‘jeet’. Istilah ini dianggap rasis oleh banyak orang. Para trader dan pengusaha ternama, seperti Danish Nagda, bereaksi keras dan menyebut komunikasi tersebut tidak profesional.
Pengguna dengan akun ‘katexbt.hl’ ikut angkat bicara. Menurutnya, tidak ada satu pun akun dari India, Turki, atau Nigeria yang akan lagi membuka Polymarket jika perusahaan tidak meminta maaf.
Polymarket Sebelumnya Juga Sudah Menuai Kontroversi #
Polymarket juga baru-baru ini mendapat sorotan di Belanda. Publik figur ternama, Alexander Klöpping, menceritakan dalam sebuah podcast bahwa dia menghasilkan delapan ribu euro dengan bertaruh pada pemilihan melalui Polymarket.
Anggota parlemen dari CDA, Derk Boswijk, merasa marah dan menanyakan kepada Sekretaris Negara mengapa tidak ada tindakan yang diambil terhadap platform tersebut. Polymarket pada dasarnya ilegal di Belanda: platform tersebut tidak memiliki izin dari Kansspelautoriteit (Otoritas Perjudian Belanda).
Para kritikus memperingatkan bahwa platform-platform seperti ini menormalisasi perjudian. Sementara itu, pendukungnya berpendapat bahwa orang dewasa seharusnya bebas memilih di mana mereka menginvestasikan uangnya dan bahwa pasar prediksi memberikan informasi yang berguna.
Kontroversi terbaru ini menunjukkan bahwa Polymarket tidak hanya memiliki masalah hukum, tetapi juga berjuang dengan perilaku profesional. Beberapa waktu ke depan akan menunjukkan apakah platform ini dapat pulih, meminta maaf, dan memenangkan kembali kepercayaan penggunanya.