Skip to main content
  1. Posts/

Penjelasan Crash Bitcoin: Mengapa Penurunan Ini Justru Sinyal Bullish

Michaƫl van de Poppe

Beberapa pekan terasa seperti dunia ambruk di bawah kaki kita. Pasar anjlok, altcoins tergerus puluhan persen hanya dalam beberapa hari, dan Bitcoin pun menerima pukulan keras. Namun, saya yakin crash ini tidak ada hubungannya dengan kripto itu sendiri. Ini bukan cerita ‘Bitcoin sudah mati’, melainkan guncangan makroekonomi klasik yang kebetulan juga terjadi di pasar kripto.

Ini Bukan Krisis Kripto, Melainkan Guncangan Makroekonomi
#

Saya sendiri merasakan betapa beratnya Oktober dan November, terutama bagi altcoins. Banyak proyek anjlok lebih dari 60 persen dalam dua bulan. Sebagai dana, kami tentu melihatnya lebih luas dan kerugian kami sekitar 10 persen, tetapi itu tidak menghilangkan stresnya. Di media sosial, yang saya lihat mostly adalah skenario pesimis: ‘bear market’, ‘altcoins sudah mati’, ‘ini sudah selesai’. Namun, saya sering melihat bahwa crash besar justru membentuk dasar (bottom), setelah itu pasar perlahan tapi pasti merangkak naik. Dan semakin tinggi mereka naik, semakin cepat pemulihannya biasanya terjadi.

Suku Bunga Jepang dan ‘Carry Trade’ sebagai Penyebab Tersembunyi
#

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Kuncinya sebagian besar ada di Jepang. Selama bertahun-tahun, negara itu hampir tidak memiliki suku bunga. Investor meminjam yen dengan murah dan menginvestasikan uang itu ke saham Amerika, obligasi, atau bahkan kripto: strategi ‘yen carry trade’ yang terkenal. Sekarang suku bunga Jepang naik, strategi itu tiba-tiba menjadi kurang menarik.

Siapa yang meminjam mendekati 0 persen dan sekarang menuju 1 persen atau lebih, akan melihat margin keuntungannya menyusut dan risikonya meningkat. Akibatnya: posisi ditutup dan tekanan jual terlihat di mana-mana di pasar.

Namun, dampaknya saat ini lebih kecil dari yang banyak orang pikirkan. Pada awalnya, setiap kenaikan suku bunga adalah lompatan persentase yang besar. Sekarang, ini hanya langkah-langkah marjinal. Menurut saya, yang kita lihat terutama adalah pasar yang mengantisipasi berita buruk. Semua orang mengharapkan kenaikan suku bunga baru, dan karena itu orang menjual sebelum keputusan diambil. Hasilnya: crash terjadi lebih awal, bukan nanti.

Mengapa Crash Ini Justru Bisa Jadi Sinyal Bullish
#

Di sini ada hal lain. Penurunan tajam di sekitar $79.000 terasa tidak ‘alami’. Ini lebih mirip seperti ada pihak besar yang sedang membuang aset, serupa dengan krisis sebelumnya seperti FTX atau COVID. Momen-momen seperti ini terasa mengerikan, tetapi seringkali menandai capitulasi: titik di mana hampir semua orang menyerah.

Dan disinilah Anda harus waspada. Karena sementara kripto anjlok, kami melihat tanda-tanda bahwa bank sentral Amerika akan segera mengendurkan kebijakannya. Pengangguran meningkat, ekonomi melambat, dan itu berarti penurunan suku bunga dan likuiditas tambahan semakin dekat. Secara historis, hal ini justru menjadi tanda dimulainya bull market, bukan bear market.

Kesimpulan saya? Ini tidak terasa seperti akhir, melainkan reset yang menyakitkan. Jika Bitcoin berhasil bertahan di atas level-level penting dan kembali menembus ke arah $90.000, ini bisa menjadi awal dari fase kenaikan selanjutnya. Seberapa kontradiktif pun itu terdengar: justru sekarang, di tengah ketakutan ini, terdapat peluang.

Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan untuk informasi dan tidak merupakan nasihat keuangan. Berinvestasi dalam kripto atau produk keuangan lainnya memiliki risiko. Selalu lakukan penilaian sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan sebelum membuat keputusan investasi.


Artikel Terkait:

Markten staan op spanning: crypto en centrale banken onder druk

Markten staan op spanning: crypto en centrale banken onder druk 24/11/2025