Posts

Harga bitcoin menunjukkan pemulihan, namun data menunjukkan penurunan drastis dalam open interest, menandakan pasar yang masih rapuh dan adanya pembersihan posisi berisiko secara besar-besaran.

Ekonom makro ternama Lyn Alden menyatakan bahwa kemungkinan crash besar Bitcoin kecil karena pasar tidak menunjukkan euforia seperti siklus sebelumnya. Ia tetap optimis untuk jangka menengah, meskipun ada prediksi penurunan tajam.

Ekonom Peter Schiff memperingatkan bahwa tekanan jual Bitcoin akan meningkat karena pemegang lama menjual aset mereka ke investor baru yang dianggap ’tangan lemah’, yang berpotensi memicu penjualan lebih besar di masa depan.

Dana kripto global mencatatkan penarikan sebesar $1,9 miliar pekan lalu, menandai salah satu minggu terburuk sejak 2018. Kondisi ini seiring dengan terus jatuhnya harga Bitcoin yang kini berada di level terendah tujuh bulan, menunjukkan sentimen pasar yang sangat negatif.

Pasar kripto bergejolak dengan Bitcoin yang kesulitan menembus level kunci. Sementara itu, Dogecoin mencetak sejarah dengan peluncuran ETF pertamanya oleh Grayscale, meskipun harganya belum merespons positif.

China, yang sempat menghilang dari peta mining Bitcoin, kini menempati peringkat ketiga terbesar secara global. Kebangkitan ini didorong oleh energi murah, sikap pemerintah yang lebih lunak, dan pergeseran pasar, meskipun profitabilitas sedang rendah.

Peluang bank sentral AS untuk menurunkan suku bunga pada Desember melonjak menjadi 79% karena pasar tenaga kerja yang mendingin. Sentimen ‘uang mudah’ ini mendorong optimisme di pasar saham dan memberikan angin segar bagi harga Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Ahli kripto CrediBULL membandingkan harga bitcoin dengan S&P 500 dan menemukan pola yang hampir identis. Jika pola ini berlanjut, bitcoin mungkin akan segera memasuki fase kenaikan parabolik.