Foto: Maksim Shmeljov/Shutterstock
Balancer, sebuah platform DeFi, mendapat sorotan tajam setelah mengalami pencurian besar. Platform yang memungkinkan pertukaran kripto tanpa perantara ini menjadi sasaran keras, di mana sejumlah besar aset digital hilang dari beberapa pools bersama dalam waktu singkat. Banyak pengguna tidak tahu apa yang terjadi dan panik.
Serangan ini mengungkap sebuah celah keamanan yang dimanfaatkan oleh penyerang. Sementara kerugian terus bertambah, Balancer segera mencari cara untuk mengembalikan dana dan membantu pengguna yang terdampak. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menggandeng ethical hackers.
Peretasan pada Awal November #
Peretasan ini terjadi pada awal November dan mengakibatkan kerugian lebih dari 100 juta dolar AS. Serangan dimulai dengan tiga transaksi besar dari aset seperti ethereum dan varian lainnya, yang ditarik secara cepat dari pools Balancer.
Penyerang memanfaatkan sebuah bug dalam perangkat lunak, memungkinkannya menjalankan perintah yang seharusnya tidak diizinkan untuk mengakses dana milik pengguna lain.
Balancer memberikan waktu dua hari kepada peretas untuk mengembalikan dana secara sukarela. Sementara itu, platform juga menawarkan imbalan bagi para white hat—hacker etis yang membantu menyelamatkan aset kripto yang dicuri.
Balancer Memberikan Kabar Baik #
Kini, ada kabar baik. Sekitar 8 juta dolar AS dari dana yang berhasil diselamatkan akan didistribusikan kepada para korban. Totalnya, lebih dari 28 juta dolar AS telah berhasil diselamatkan, berkat bantuan para white hat dan tim internal Balancer.
Hanya pengguna yang benar-benar terdampak di pools yang terkena dampak yang akan menerima pengembalian dana. Pembagiannya didasarkan pada jumlah token yang dimiliki setiap pengguna saat serangan terjadi. Enam white hat yang berhasil mengamankan hampir 4 juta dolar AS juga akan menerima imbalan sebesar 10 persen dari dana yang mereka selamatkan.
Melalui rencana pemulihan ini, Balancer berusaha memulihkan kepercayaan pengguna setelah mendapat pukulan berat. Ini menunjukkan bahwa tindakan cepat dan kolaborasi dapat membuat perbedaan besar. Pada saat yang sama, ini kembali menegaskan bahwa kesalahan dalam sistem digital dapat sangat merugikan.