
Jaringan penipuan kripto raksasa yang selama bertahun-tahun beroperasi di bawah radar akhirnya berhasil dibongkar. Melalui serangkaian penggerebekan di Eropa di bawah kepemimpinan Europol, lembaga penegak hukum Eropa, operasi kriminal ini akhirnya dihentikan. Di beberapa negara, unit polisi bertindak secara bersamaan terhadap jaringan yang memancing korban dengan platform investasi palsu dan kemudian mencuci ratusan juta euro melalui sejumlah exchange. Europol menyebut ini sebagai salah satu kasus penipuan kripto terbesar yang pernah ditangani di daratan Eropa.
Cara Jaringan Memancing Korban dengan ‘Keuntungan Kripto’ #
Apa yang dimulai sebagai penyelidikan terhadap satu platform yang mencurigakan, perlahan berkembang menjadi sebuah kasus yang melibatkan seluruh departemen kejaksaan. Operasi penipuan ini ternyata merupakan jaringan besar yang terdiri dari puluhan platform palsu.
Melalui iklan yang menarik, mereka menjanjikan imbal hasil yang tinggi. Begitu seseorang tertarik, tim callcenter akan segera menghubungi. Para staf dilatih untuk menekan korban dan menjanjikan bimbingan pribadi.
Menurut Europol, korban “terus-menerus ditekan setelah melihat keuntungan besar yang seolah-olah muncul di akun mereka”, padahal keuntungan tersebut sepenuhnya fiktif.
Jaringan ini juga beroperasi secara internasional: segera setelah crypto dari korban masuk, aset tersebut disebar ke berbagai blockchain dan exchange, membuat jejak sulit dilacak. Penyelidik menemukan bahwa lebih dari 700 juta euro dicuci dengan cara ini.
Penipuan ini tidak berhenti di platform palsu itu sendiri. Sama pentingnya adalah mesin pemasaran di baliknya: perusahaan-perusahaan yang melalui iklan online, terkadang dengan video deepfake politisi atau selebriti, membawa korban baru ke platform tersebut.
Kerja Sama Internasional di Bawah Koordinasi Europol #
Pada Oktober, Europol melakukan langkah besar pertama dengan penggerebekan di antaranya Siprus, Jerman, dan Spanyol. Sembiga tersangka ditangkap dan aset dalam jumlah besar disita, termasuk rekening bank, crypto, uang tunai, dan barang mewah. Aksi ini membuat sebagian besar infrastruktur keuangan tidak dapat digunakan.
Sebulan kemudian, fase kedua menyusul, yang berfokus pada mesin pemasaran di balik operasi tersebut. Tim polisi di Belgia, Bulgaria, Jerman, dan Israel membawa offline sistem iklan dan affiliate yang mengarahkan korban ke platform palsu. Dalam hal ini, kampanye yang digerakkan oleh deepfake juga terungkap, yang semakin sering muncul dalam beberapa tahun terakhir sebagai umpan untuk penipuan investasi.
Europol memainkan peran sentral dalam menghubungkan semua negara yang terlibat, dengan menyediakan analis, spesialis crypto, dan dukungan logistik pada hari-hari aksi. Meskipun jaringan sebagian besar telah dibongkar, aliran dana akan terus dilacak selama beberapa bulan ke depan untuk mengamankan lebih banyak aset dan mempersiapkan penuntutan.