Larry Fink, CEO BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, telah mengonfirmasi perubahan pandangan yang mengejutkan mengenai Bitcoin. Selama DealBook Summit yang diselenggarakan oleh The New York Times, ia berbicara tentang “perubahan besar"nya terhadap aset kripto yang dulu pernah ia cap sebagai instrumen untuk para kriminal.

Ringkasan #
- CEO dari manajer aset terbesar di dunia, BlackRock, Larry Fink, telah mengubah visinya secara signifikan terhadap bitcoin.
- Dari yang sebelumnya menyebutnya “instrumen untuk pencucian uang”, perusahaannya kini mengelola dana bitcoin yang nilainya mencapai puluhan miliar dolar.
- Fink tetap memperingatkan bahwa bitcoin adalah aset investasi yang sangat volatil dan berisiko, terutama untuk trading jangka pendek.
Dari Skepsis Menjadi Dana Miliaran #
Selama DealBook Summit pada hari Rabu, Fink mengakui perubahan sikapnya. Dalam wawancara dengan jurnalis Andrew Ross Sorkin, ia menyebut perubahan ini sebagai “contoh publik yang sangat menonjol” dari bagaimana proses berpikirnya berevolusi.
Sikap ini kontras tajam dengan pernyataannya pada Oktober 2017. Saat itu, Fink menyatakan bahwa bitcoin terutama menunjukkan “seberapa besar permintaan untuk pencucian uang di dunia”. Pada awal 2024, BlackRock mendapat lampu hijau dari regulator AS, SEC, untuk dana bitcoinnya sendiri.
Dana tersebut, yaitu iShares Bitcoin Trust (IBIT), tumbuh menjadi salah satu yang terbesar di dunia dengan aset yang dikelola (AUM) saat ini mencapai lebih dari 62 miliar euro.
ETF adalah produk investasi yang melacak harga aset dasar, dalam hal ini bitcoin. Ini memungkinkan investor untuk berinvestasi di bitcoin melalui rekening sekuritas biasa, tanpa harus membeli dan mengamankan mata uang digital itu sendiri. BlackRock menawarkan dana semacam ini kepada para kliennya.
Risiko dan Volatilitas Tetap Ada #
Meskipun sukses dengan dananya, Fink tetap berhati-hati. Ia kini mendeskripsikan bitcoin sebagai “aset ketakutan”, semacam sarana pelarian digital di tengah ketidakstabilan geopolitik. Pada saat yang sama, ia menekankan risiko dari aset kripto tersebut.
“Jika Anda membelinya untuk trading, itu adalah aset yang sangat volatil,” kata Fink. Ia menambahkan bahwa trading yang sukses memerlukan timing pasar yang baik, sesuatu yang “tidak banyak orang kuasai”.
Meskipun berhati-hati, kenyataannya bitcoin telah membawa banyak kesuksesan bagi perusahaan. Baru-baru ini dilaporkan bahwa perusahaan tersebut bahkan menutup periode kuartal dengan rekor.
Perubahan pandangan dari salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia keuangan ini tentu saja kabar baik bagi Bitcoin. Ini menunjukkan bahwa raja kripto tersebut benar-benar menuju arus utama.