Dunia finansial menantikan sinyal baru dari bank sentral Amerika (Federal Reserve atau The Fed). Namun, tadi malam terasa sangat sepi terkait arah kebijakan yang konkret.
Dalam sebuah pidato di Hoover Institution, Ketua The Fed, Jerome Powell, memilih untuk hanya berbicara tentang sejarah ekonomi, meskipun kata-katanya terdengar lebih keras dari yang diperkirakan beberapa pelaku pasar.
Sejarah Inflasi sebagai Pesan Tersembunyi untuk Pasar #
Powell langsung memulai pidatonya dengan kalimat: “Saya tidak akan membahas kondisi ekonomi saat ini atau kebijakan moneter.”
Dengan demikian, ia menghapus ekspektasi tentang kemungkinan penurunan suku bunga atau langkah-langkah likuiditas.
Kekecewaan ini terasa lebih berat karena rapat The Fed berikutnya akan berlangsung kurang dari dua minggu lagi. Investor menunggu dengan cemas apakah bank sentral AS akan sedikit mengendurkan rem ekonomi.
Menariknya, Powell justru fokus pada pelajaran dari masa lalu. Ia merefleksikan kebijakan wage-and-price controls dari era Presiden Richard Nixon, di mana intervensi pemerintah dimaksudkan untuk menekan inflasi.
Dalam kesempatan itu, ia mencatat bahwa wawasan ekonomi terus berkembang dan terkadang kita membuat asumsi hari ini yang akan terlihat absurd di masa depan. Relativisasi dogma ekonomi ini langsung dikaitkan oleh para analis dengan kritik kebijakan yang ada saat ini.
Bagi pasar kripto, ketidakpastian seperti ini biasanya berarti volatilitas yang meningkat. Ketika The Fed menghentikan pengetatan likuiditasnya, seperti yang terjadi sekarang, akan ada lebih banyak ruang untuk aset berisiko.
Hal ini sebelumnya telah mendorong kenaikan harga aset seperti bitcoin, yang sering kali mendapat keuntungan dari kondisi kredit yang lebih longgar.

Timing Politik Perbesar Ketegangan di Sekitar The Fed #
Timing dari pidato tersebut juga menimbulkan pertanyaan. Donald Trump dalam beberapa minggu ke depan dapat mengajukan calon untuk posisi Ketua The Fed.
Nama Kevin Hassett cukup sering disebut. Dengan berakhirnya masa jabatan Powell pada Mei 2026, ada badai politik yang mengancam posisinya.
Hal ini membuat pernyataannya yang eksplisit menjadi lebih menarik: “Kita sekarang memahami bahwa bank sentral bertanggung jawab atas stabilitas harga … itu adalah masalah yang sudah selesai.”
Powell sepertinya ingin menekankan penguatan mandat The Fed sekaligus memberikan peringatan terhadap intervensi politik. Pada saat yang sama, perdebatan tentang kemandirian bank sentral di Washington lebih relevan dari sebelumnya.
Dampak bagi Investor Kripto #
Pleidoi Powell untuk kerendahan hati ekonomis tampaknya menjadi pesan bagi para kritikus dan penerusnya: kebijakan tidak pernah selesai, tetapi tujuannya (stabilitas harga) tetap sama.
Pertanyaannya adalah apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Seorang Ketua The Fed yang baru bisa mengambil arah yang berbeda, dengan dampak besar bagi pasar.