Skip to main content
Featured image for Ketegangan di Pasar Kripto: Jumlah Likidasi Tiga Kali Lipat di Siklus Ini
  1. Posts/

Ketegangan di Pasar Kripto: Jumlah Likidasi Tiga Kali Lipat di Siklus Ini

Foto: Alf Ribeiro/Shutterstock

Pasar kripto sedang berubah, dan tidak hanya dari segi harga. Semakin sering, perdagangan dilakukan dengan uang pinjaman dan produk finansial kompleks, yang membuat fluktuasi bisa terjadi lebih cepat dan lebih drastis. Yang dulu hanya koreksi biasa, kini bisa memicu reaksi berantai dari likidasi. Artikel ini menjelaskan seberapa besar pasar leverage itu, apa yang salah saat penurunan drastis pada Oktober, dan mengapa bitcoin semakin menjadi pusat pasar.

Perdagangan dengan Leverage
#

Menurut sebuah penelitian dari Glassnode dan Fasanara, rata-rata futures (kontrak berjangka) yang diselesaikan per hari telah meningkat dari 28 juta dolar dalam posisi long (bertaruh pada kenaikan harga) dan 15 juta dolar dalam posisi short pada siklus sebelumnya, kini menjadi 68 juta dolar long dan 45 juta dolar short.

Pada 10 Oktober 2025, hal ini paling terlihat. Para peneliti menyebutnya “Early Black Friday”, sebuah aksi jual besar-besaran baik bitcoin maupun altcoins. Selama periode ini, lebih dari 640 juta dolar posisi long dilikidasi (ditutup secara paksa) per jam.

Bitcoin jatuh pada hari itu dari 121.000 menjadi 102.000 dolar, dan open interest (nilai total kontrak yang terbuka) turun 22 persen dalam 12 jam, dari 50 menjadi 39 miliar dolar.

Aktivitas di pasar futures menunjukkan volume perdagangan sebesar 69 miliar euro pada Oktober 2025. 90 persen dari volume ini berasal dari perpetual futures (kontrak berjangka perpetua).

Bitcoin futures en koers. Bron: Glassnode.

Seperti yang terlihat dalam gambar di atas, perdagangan futures bitcoin telah meledak sejak akhir 2023. Volume tertinggi terlihat saat harga bitcoin naik tajam.

Arus Modal ke Bitcoin
#

Volume perdagangan spot (perdagangan tanpa leverage) telah berlipat ganda sejak siklus sebelumnya. Menurut laporan Glassnode, angka ini naik menjadi 8 hingga 22 miliar dolar per hari. Selama crash pada 10 Oktober, volume spot perdagangan bitcoin mencapai 7,3 miliar dolar per jam, lebih dari tiga kali lipat dari puncak biasanya. Para trader justru masuk untuk membeli di harga rendah (buy the dip), alih-alih melarikan diri dari pasar.

Menurut Glassnode, kehadiran spot bitcoin ETF (dana yang diperdagangkan di bursa) pada awal 2024 berarti penentuan harga bitcoin telah bergeser ke pasar tunai (spot), sementara leverage semakin tertanam dalam futures. Akibatnya, bitcoin semakin menarik pangsa pasar dan kita melihat dominasi bitcoin (pangsa pasar) naik dari 38,7 menjadi 58,3 persen.

Arus modal bulanan ke bitcoin mencapai angka 40 hingga 190 miliar dolar. Ini menciptakan injeksi modal sebesar 1,1 triliun dolar sejak titik terendah siklus sebelumnya pada tahun 2022, lebih besar dari semua siklus sebelumnya digabungkan. Menurut Glassnode, ini menunjukkan pasar yang lebih matang dan memiliki pijakan institusional.