CEO Ripple, Brad Garlinghouse, memprediksi harga Bitcoin bisa mencapai $180.000 pada tahun 2026. Prediksi ini muncul di tengah pasar yang dinamis dan sinyal-sinyal yang memperingatkan potensi overheat.
Harga Bitcoin tampak pulih dengan tekanan beli yang agresif, namun seorang analis memperingatkan bahwa sinyal ini seringkali menunjukkan pasar yang terlalu panas (overheated), bukan pertumbuhan yang sehat. Hal ini bertentangan dengan laju perputaran uang (M2 velocity) yang stagnan, menciptakan ketegangan di pasar.
Harga Bitcoin melonjak lebih dari 12% dalam dua hari, memulihkan kerugian dari penurunan Senin. Analis mengaitkan pemulihan ini dengan ‘pembersihan’ besar-besaran posisi leverage, yang membuka jalan untuk reli selanjutnya.
Meskipun ‘whale’ membuang 150 juta XRP dalam 48 jam, harga tetap bertahan dan para ahli tetap optimis. Potensi kenaikan didukung oleh arus masuk ETF dan level teknis penting.
Meskipun Hari Pengupahan Setara telah lewat, kesenjangan upah antara wanita dan pria di Belanda masih signifikan. Data CBS menunjukkan wanita masih mendapat upah 10,5% lebih rendah per jam, yang berdampak pada kerugian miliaran euro per tahun. Aturan baru Uni Eropa diharapkan dapat meningkatkan transparansi untuk mengatasi masalah ini.
Harga tiket kereta di Belanda akan naik sekitar 6,5% pada 2026. Penyebab utamanya bukan hanya biaya operasional, tetapi juga peraturan pemerintah yang mewajibkan jadwal layanan yang sangat padat, ditambah dengan subsidi yang minim dan tuntutan imbal hasil yang tinggi dari operator kereta nasional, NS.
Vanguard, manajer aset raksasa, mengizinkan 50 juta kliennya untuk bertransaksi crypto ETF seperti bitcoin dan ethereum. Keputusan ini merupakan pembalikan sikap dari penolakan sebelumnya karena permintaan pasar yang konsisten.
Yield obligasi AS tenor tiga bulan mencapai level terendah setahun, menandakan pasar mengantisipasi pelonggaran kebijakan The Fed. Pergeseran siklus dari pengetatan ke pelonggaran ini dapat memiliki dampak besar bagi harga bitcoin.